-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sobat Khotib
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Khutbah Jum'at: Akhir Rabi'ul Awwal dengan Kemuliaan

    UJ Official
    Kamis, 15 Januari 2015, Januari 15, 2015 WIB Last Updated 2015-02-02T02:53:50Z
    “ Sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu ( yaitu ) bagi orang yang mengharap ( rahmat ) allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak berdzikir (menyebut) nama Allah“ (QS. Al Ahzab ayat: 21)

    Hadirin Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’ah Rahimakumullah
    Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai karunia dan kenikmatan sehingga sampai detik ini kita masih menghirup indahnya dunia serta dapat beribadah kepada-Nya.

    Shalawat dan salam marilah selalu kita kumandangkan kepada junjungan alam, baginda Nabi, Rasulullah Muhammad SAW. Dengan harapan mudah-mudahan di akhirat kelak kita semua mendapat syafaat atau pertolongan dari beliau. Amin Ya rabbal’alamin.
    Selanjutnya, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah serta selalu teguh menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dan selalu berusaha meneladani sifat-sifat beliau yang mulia sebagai bekal menuju kehidupan yang sempurna, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

    Hadirin Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’ah Rahimakumullah
    Masih dalam suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H, sebagaimana kita mafhumi bersama, bahwa bulan Rabi’ul Awwal selain menjadi bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW, Rabi’ul Awwal juga menurut sejarah merupakan bulan dimana Rasulullah dilantik menjadi Rasul oleh Allah SWT ketika beliau berusia 40 tahun.


    sebagai Ummat beliau yang mulia di bulan ini, sejenak marilah kita renungkan firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Al Fath ayat 29 :

    "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. "


    dari ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa, ada 4 karakter yang harus kita miliki sebagai Ummat beliau:

    Pertama, ASYIDDA-U ‘ALAL KUFFAR (bersikap keras terhadap orang-orang kafir). Bersikap keras dalam ayat ini bukanlah berarti umat Islam harus menempuh jalan radikal terhadap kelompok non-Muslim, akan tetapi maknanya adalah umat Islam harus berpegang teguh terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai ajaran Islam serta mengamalkannya secara utuh dan menentang setiap perbuatan kekafiran. Karena perbuatan kekafiran adalah jalan buruk yang akan mengantarkan kita kepada murka Allah SWT.

    Ciri kedua, RUHAMA-U BAINAHUM (menebarkan kasih sayang terhadap sesama). Umat Islam dituntut untuk menebarkan kasih sayang terhadap sesama, membela yang lemah, meringankan kesusahan saudaranya, dan memberikan manfaat kepada orang lain. Karena jika kasih sayang diantara sesama bersemi dengan subur, maka Islam akan terjaga dengan sempurna dan kehidupan kita Insya Allah akan lebih indah. Bukan saling menghujat, saling menghina, saling mencari kesalahan, dan saling membongkar aib antar sesama kita.

    Ketiga, TARA-HUM RUKKA'AN SUJJADA YABTAGUUNA FADHLAMMINALLAHI WARIDWANA, maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu senantiasa ruku’ dan sujud. dalam artian tunduk dan taat terhadap aturan Allah Swt. Karena dengan menyembah, tunduk, dan taat kepada Allah, disertai niat hanya mengharap ridho Allah semata, maka Insya Allah curahan rahmat dan hidayah-Nya akan selalu menyelimuti kita, ikhtiar untuk menyempurnakan kehidupan-pun akan selalu dimudahkan oleh Allah Yang Maha Kuasa.

    Ada pun ciri yang terakhir (keempat), Simaahum fi Wujuhihim min Atsaris Sujuud (terdapat tanda bekas sujud pada wajah mereka). Maknanya, bahwa wajah umat Muhammad SAW akan memancarkan cahaya disebabkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. yaitu pada air mukanya kelihatan kekuatan iman dan kesucian hatinya. Tidak pernah takut dan gentar dalam menghadapi ujian dan cobaan, selalu optimis akan janji dan pertolongan Allah karena mereka merasakan dengan yakin, bahwa Allah selalu ada dalam ibadah, diam, dan geraknya.

    Demikianlah karakteristik mereka yang disebutkan dalam kitab Taurat dan Injil yang asli, perumpamaannya laksana tanaman yang mengeluarkan tunasnya. tunas tersebut menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang Mukmin). Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Qur’an Surah Al Fath ayat 29)

    Akhirnya, marilah kita berdoa semoga Allah SWT menggolongkan kita semua ke dalam 4 ciri pengikut Nabi Muhammad SAW di atas dan selalu menjalankan sunnah-sunnah beliau hingga ajal menjemput kita.

    Barakallahu li walakum fil qur’anil adzhim
    Wanafa’anni waiyyakum bima fiihiminal aayati wadzzikril hakim
    Wataqabbalalahuminna waminkum
    Tilawatahu, innahu huwassami’ul bashiir.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +