-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sobat Khotib
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    KHUTBAH IDUL FITRI: EVALUASI KETAQWAAN DAN PENGEJEWANTAHAN KEIMANAN

    UJ Official
    Minggu, 28 Desember 2014, Desember 28, 2014 WIB Last Updated 2015-02-02T03:02:10Z
    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd ..

    Hadirin-Hadirat, Ma’asyiral muslimin wal muslimat Jamaah Shalat ‘Id yang berbahagia
    Mengawali khutbah di mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada kita semua, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan menjalani sunnah RAsulullah SAW, karena dengan keimanan dan ketaqwaan itulah Insya Allah kita semua akan akan meraih kemenangan hakiki kita.

    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd .. 
    Berakhirlah sudah Ramadhan yang mulia, masa konstruksi dan penempaan jiwa kita. Sebulan penuh kita kembali kepada siklus spiritual kita, untuk kemudian berjuang, dengan energi jiwa yang terbarukan, membangun iman, memakmurkan taqwa dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Kita berharap semua ibadah yang kita lakukan, mulai dari puasa, taraweh, tahajjud, tilawah, i'tikaf, membayar zakat, infaq, dan shadaqah diterima di sisi Allah swt. Semoga Allah berkenan memberikan kita semua berkah Ramadhan, dari pengampunan, rahmat hingga pembebasan dari neraka. Dan Allah SWT mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Amin Ya Robbal 'Alamin.
    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd ..
    Hari ini, lebih dari 1,5 milyar penghuni bumi bersujud mengakui Ke Maha Besaran Allah Azza wajalla, mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid sebagai ungkapan Memahabesarkan Dia, Tuhan Yang Maha Pencipta, Meng-Esakan Dia, Tuhan Yang Maha Satu-satunya, Mensucikan Dia, Tuhan Yang Maha Kuddus, dan Menghaturkan pujian kepada Dia, Tuhan Yang Maha Pemberi nikmat kepada seluruh hamba-Nya.

    Hari ini kita ber-Idul Fitri, hari ini kita merayakan kemenangan sejati kita, dan hari ini kita mengevaluasi iman dan ketaqwaan kita. Idul Fitri harus kita rayakan, Idul Fitri harus kita agungkan, Idul Fitri harus kita sikapi sebagai pengejawantahan sikap untuk mengoreksi sejauh mana ruh ketaqwaan yang telah kita perjuangkan selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

    Hakikat dari Idul Fitri yang sesungguhnya adalah memenangkan mereka yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT.

    “Sesungguhnya, orang-orang yang bertaqwa pasti mendapat kemenangan”
    (QS. An Naba’ ayat 31)

    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd ..
    Hadirin, Hadirat, Jamaah Shalat ‘Id yang berbahagia

    Tersadar atau tidak, sesungguhnya Allah SWT menakdirkan kita menjadi pemenang sejati dalam setiap pertarungan. Tersadar atau tidak, sesungguhnya Allah SWT tidak menginginkan kita semua menjadi pecundang, dan kalah sebelum berjuang. Dan Allah SWT tidak pernah menginginkan kita untuk bersedih meratapi takdir yang telah Dia tentukan. Semuanya akan kita dapatkan sebagai suatu keuntungan, sebagai sebuah kemenangan, jika kita semua benar-benar memahami bahwa hakikat ketaqwaan kepada-Nya adalah kunci untuk meraih segala-galanya.

    Ramadhan telah menggembleng kita dengan tujuan menjadikan kita semua menjadi pemenang sejati dalam bingkai keimanan. Ramadhan telah mendidik kita dengan tujuan menjadikan jati diri kita menjadi mulia dengan ketaqwaan. Karena Allah SWT hanya merindukan hamba-hamba-Nya yang selalu mengingat dan bertaqwa kepada-Nya. Allah SWT juga tidak pernah membedakan hambanya dengan kekayaan dan kemiskinan, tidak pernah membedakan hamba-Nya dengan pangkat dan kedudukan, melainkan Allah SWT membedakan hamba-hamba-Nya berdasarkan tingkat ketaqwaannya.

    Oleh karena itu Hadirin-hadirat yang berbahagia, jika kita meyakini hari ini kita sudah benar-benar bertaqwa, maka ruh Ramadhan jangan sampai segera kita abaikan dan kita lupakan. Jika hari ini kita benar-benar meyakini bahwa kemenangan dalam iman kepada Allah telah sama-sama kita gapai, maka kebaikan-kebaikan yang telah kita persembahkan kepada Allah di bulan Ramadhan kemarin jangan sampai kita telantarkan. Sesungguhnya, hanya hati kecil kitalah yang dapat membedakan kita bertaqwa kepada Allah ataupun tidak. Hanya nurani bathin kitalah yang tahu kita telah benar-benar meraih Fitrah kita di hari ini atau tidak. Jika hati kecil dan nurani bathin kita belum yakin untuk mengakui ketaqwaan dan fitrah kita, maka marilah kita introspeksi diri seraya bertaubat memohon ampunan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun.

    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd ..
    Hadirin, Hadirat, Jamaah Shalat ‘Id yang berbahagia

    Allah SWT Yang Maha Berkarya, Yang Maha Hidup dan Yang Maha Kuasa selalu mengawasi gerak-gerik kita. Dia selalu memperhatikan kita sampai-sampai Dia tidak pernah terlelap untuk mengawasi kita, hamba-Nya. Allah SWT amat sangat mencintai kita, oleh karena itu persembahkanlah cinta setulus jiwa kepada-Nya. Allah SWT amat sangat merindukan kita, oleh karenanya persembahkanlah hari-hari kita dengan amaliyah taqwa kepada-Nya. Allah SWT amat sangat dekat dengan kita, hamba-Nya. Oleh karena itu, amat sangat rugi jika kita menjauh dari kasih sayang-Nya.

    Dalam hadits qudsi, Allah SWT berfirman sembari mengetuk ruang bathin kita:

    Anaa, inda dzonni ‘abdi biy
    (Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku, Kepada-Ku)
    Wa anaa ma’ahu idzaa dzakaroni
    (Aku bersama hamba-Ku, jika mereka ingat kepada-Ku, berdzikir kepada-Ku)

    Jika kita memprasangkakan, merasakan Allah ada di tengah-tengah kita saat ini, seraya kita mengingat dan berdzikir kepada-Nya, pasti di tengah-tengah kita saat ini Dia tengah menyaksikan kita, Dia hadir menemani pesta kemenangan fitri kita. Dan Dia pasti merindukan kita.


    Oleh karena itu hadirin wa hadirat Rahimakumullah, marilah kita hadirkan Allah SWT di setiap helaan nafas, dalam gerak-gerik kita, dalam ibadah dan amaliyah kita, dalam do’a dan munajat kita, dalam cinta dan harmoni kehidupan kita. Yakinlah, jika kita mampu menghadirkan Allah dalam relung kalbu kita, pasti setiap masalah, setiap ujian dan musibah yang kita alami selalu ada solusi nyata untuk sama-sama kita raih kemenangan dari setiap ketentuan yang telah Dia takdirkan untuk kita.

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab ayat 70 dan 71)

    Itulah hakikat Idul Fitri yang sesungguhnya, mampu menjadikan kita sebagai insan muttaqin. Insan yang kembali terlahir baru untuk sebuah tujuan Fitrah atau asal kejadiannya dulu, yaitu mengimani Allah SWT dan Sunnah Rasul-Nya Muhammad SAW.

    Sebagai akhir dari khutbah ini, sebuah kisah menarik untuk sama-sama kita petik pelajaran darinya yaitu, pada saat terjadinya Perang Yarmukh, salah satu peperangan yang dimenangkan oleh kaum muslimin dari 11 peperangan yang terjadi pada buan Ramadhan.

    Dikisahkan pada masa peperangan tersebut, seorang tawanan Romawi berhasil meloloskan diri dari tawanan kaum muslimin pada saat itu. Setelah sampai di kerajaannya sang tawanan ditanya oleh raja Heracleus yang berkuasa pada saat itu. “ceritakan kepadaku tentang kehidupan kaum muslimin sehingga mereka mampu mengalahkan pasukan kita yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada mereka?” kemudian sang tawanan menceritakan beberapa hal penting yang dilakukan oleh pasukan kaum muslimin. “yang pertama yang mereka lakukan adalah selalu beribadah di malam hari, di siang harinya merekapun sangat tangguh meskipun mereka tidak makan, dan setiap mereka bertemu dengan sesamanya, mereka saling berucap salam.” Sementara kita, lanjut sang tawanan tadi, malam hari kita habiskan dengan bersenang-senang dan bermabuk-mabukan, di siang hari kita bertempur dalam keadaan membabi buta, dan tidak adanya persatuan di antara kita meskipun jumlah pasukan kita lebih banyak dari mereka.

    Dari kisah di atas, dapat kita petik pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan amaliyah dalam mencapai kesempurnaan kemenangan kita setelah Ramadhan, yang pertama adalah selalu salat malam seperti yang kita lakukan pada bulan Ramadhan, menyempatkan diri berpuasa sunnah, dan saling menjaga persatuan, saling mendoakan, dan saling bahu membahu dengan sesama kita. Hilangkan permusuhan, karena permusuhan dapat menghancurkan keimanan, pertikaian dan kebencian dapat membuka jalan syetan dalam merusak keIslaman kita. Marilah kita saling maaf memaafkan sebagai wujud pengejewantahan untuk meniru sifat Allah SWT, yaitu Yang Maha Pengampun dan Memberi maaf.

    Akhirnya, mudah-mudahan khutbah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menjalani aktifitas seusai Ramadhan, dan marilah kita berdoa semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal ibadah kita, dan menggolongkan kita menjadi hamba-Nya yang bertaqwa. Amin ya Rabbal’alamin!

    Allah Akbar .. Allah Akbar .. Allah Akbar .. Walillahilhamd ..


    DO'A
    Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.


    Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.


    Do'a Pada Khutbah Kedua
    Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami.

    Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa ibu bapak kami, dosa istri dan anak kami, dosa orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kami.

    Terimalah amal ibdah puasa kami, terimalah shalat kami, terimalah tilawah kami, terimalah zakat kami, shadaqah kami, dan jadikanlah kami menjadi hamba-hamba-Mu yang selalu mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu.

    Ya Allah, pertemukanlah kami dengan Ramadhan-Mu di tahun-tahun yang akan datang bersama orang – orang yang kami cintai, bersama keluarga kami, dengan kekuatan iman yang lebih sempurna dari tahun ini.

    Rabbana atina fiddunya hasanah… wafil aakhirati hasanah … waqinaa ‘adzaabannar. Walhamdulillahirabbil’alamin!



    Oleh : Usman Jayadi
    (Disampaikan pada Khutbah Idul Fitri 1434 H di Masjid Al A’la Ex Bandara Selaparang-Mataram)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +