-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sobat Khotib
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Khutbah Jum'ah: Perumpamaan Seorang Mukmin Seperti Pohon yang Baik

    UJ Official
    Sabtu, 04 April 2015, April 04, 2015 WIB Last Updated 2015-04-05T01:28:29Z
    Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah...
    Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan, ke’afiatan, dan umur yang panjang sehingga kita semua dapat berkumpul di masjid yang mulia ini untuk melaksanakan kewajiban kita melaksanakan shalat Jum’ah berjamaah.

    Shalawat dan salam marilah selalu kita curahkan keharibaan ruh junjungan alam, baginda Nabi, Raasulullah Muhammad SAW dengan harapan semoga kita semua mendapat syafaat beliau kelak di Yaumil Qiyamah. Amin ya rabbal’alamin.

    Selanjutnya marilah kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, karena hanya dengan jalan keimanan dan ketaqwaan itulah kita semua akan menjadi hamba-hamba Allah yang beruntung di dunia ini maupun di akhirat kelak.


    Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah...
    Allah SWT. mengajarkan kepada kita salah satu metode pembelajaran dalam al-Qur’an yang dinamakan “amtsaal” atau perumpamaan, karena Suatu masalah akan lebih mudah dipahami jika diumpamakan atau diibaratkan. apalagi masalah tersebut menyangkut perkara yang metafisik.  
    Dalam amtsaal atau umpama tersebut terkandung kearifan berpikir dan renungan. seseorang tidak secara langsung merasa menjadi objek atau sasaran, namun perlahan menyadari arah dan maksud pesan  tersebut. Perumpamaan dimaksudkan agar kita mengambil i’tibar (hikmah) dari suatu peristiwa.
    Dalam Al Quran surah Al Isra’ ayat 89, Allah SWT menegaskan:

    “Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukainya, bahkan manusia mengingkarinya.”

    Dalam al-Quran, Allah SWT. memberikan banyak perumpamaan kepada kita.  Misalnya, Menjadikan nyamuk sebagai umpama yang berkaitan dengan kelemahan berhala. “Kebenaran” diumpamakan seperti air dan logam murni, “kebatilan” laksana buih air dan tahi logam. Cahaya Allah” ibarat lobang yang tidak dapat ditembus tembus oleh apapun, karena di dalamnya terdapat pelita yang besar. “Berinfak”  di jalan Allah bagaikan sebutir biji yang tumbuh tujuh tangkai,  dan berinfak dengan riya’ (mengharapkan pujian) tak ubahnya debu di atas batu yang licin. 
    Begitu juga orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya, disamakan dengan keledai.  Dan, Masih banyak perumpamaan lain yang terdapat dalam Al Qur’an, meskipun kita seringkali tidak pandai mengambil pelajaran darinya.

    Selengkapnya, dapat didownload DI SINI
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +